Sabtu, 09 Februari 2008

Menguras Energi

Melakukan sesuatu yang menguras energi dan sia-sia mungkin sudah sering kita lakukan di kehidupan sehari-hari. Aku salah satu orang yang kadang jatuh untuk hal seperti ini. Setelah energi terkuras baru menyesal. Peristiwa yang sangat menguras energi seminggu ini dapat dibaca di blog ciskuspoppy.

Ada satu ilustrasi menarik tentang bagaimana kita melakukan pekerjaan yang menguras energi dan sia-sia ;
" Konon di Tiongkok pernah hidup seorang hakim yang sangat dihormati karena tegas dan jujur. Ia memutuskan setiap perkara dengan adil, tanpa pandang bulu. Suatu hari, dua orang menghadap sang hakim. Mereka bertengkar hebat dan nyaris beradu fisik. Keduanya meminta keputusan atas kasus mereka, yang sebenarnya sangat sederhana. Keduanya berdebat tentang hitungan 3x7. Yang satu mengatakan hasilnya 21, yang lain bersikukuh mengatakan hasilnya 27. Ternyata sang hakim memvonis cambuk 10 kali bagi orang yang menjawab benar. Spontan si terhukum memprotes. Sang hakim menjawab, "Kamu bodoh, mau-maunya berdebat dengan orang bodoh yang tidak tahu kalau 3x7 adalah 21!"

Kalu dilihat dari cerita diatas, mungkin itu hanya cerita rekaan. Tapi ada hikmah, yang bisa diambil dari cerita tersebut, bahwa jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tak berguna, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan. Sebab dengan sadar kita membuang waktu dan energi untuk hal yang tidak perlu. Berdebat atau bertengkar untuk hal-hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma.

Ada saatnya kita mengalah untuk perdebatan atau pertengkar-an yang sia-sia. Mengalah bukan berarti kalah, bukan? Untuk itu kita perlu mempertimbangkannya dengan bijaksana. Seperti kata Amsal 3:21, "...janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu."

HANYA ORANG BODOH YANG TIDAK BISA MARAH
TETAPI SUNGGUH ARIF ORANG YANG TIDAK SUKA MARAH

5 comments:

Anonim mengatakan...

@ Herry

lagi marah ya??
kabur (mode on)

Anonim mengatakan...

oi non..
cepat tua ntar..

Anonim mengatakan...

eh, blog yg itu baru ya??
suratnya dipublish semua ya..
aku mau baca..

hahahhaha


_rene_

Anonim mengatakan...

semoga emang bs mengambil hikmahnya.

Franciskus dan Poppy mengatakan...

@ Herry
iya, knapa? kok kabur?

@ Rene
iya baru ren, insyaalah aku terusin..

@ Anonim..
hikmahnya bukan cuma buat aku
kamu juga