Kamis, 24 Juli 2008

Happy B'day Mas Willy



Dear Mas Willy,
You treat each moment
as Gift from God-
live life to the hilt,

Love those around you,
And others see it‚
feel it… pick up on it.

You spread good vibes.

Live your truth.

That's way, I am happy to know you,
So happy to celebrate another great year,
of wise and wonderfull you.

Happy Birthday!



PS : Mas Will, Raja Melayu memang nikmat..
slurururrppppp
hihiiiii



Love ya'
Poppy



Minggu, 13 Juli 2008

Pain

Pain
Pain over here pain over there
Pain in my heart pain in my soul
Pain in my mind
Pain in my skin pain in my bones

Pain being caused left and right
Pain being caused till the heart bleeds red
Pain being caused till the skin and bone rip
Pain being caused till you break into tears

Pain at school
Pain at home
Pain in my head, pain in my heart
Pain in my mind, pain in my soul

Pain happening in my sleep
Pain happening in my thoughts
Pain happening when I’m alone
Pain happening in the shower, in my room, in my bed, in my house where I’m all alone
Pain happening every hour, every minute, every second of my life

Pain caused by anger and hate
Pain caused by hurt
Pain caused by greed
Pain caused by sorrow and depression
Pain caused by grief and confusion

Pain caused by your family and friends
Pain caused by the world
Pain caused by people you love

Being alive makes a person sensitive to the world, I always feel everything that touches my emotions: love, hate, happiness, sadness, and even pain itself! But ending it for good is not reasonable at all, let destiny takes care of it!

Minggu, 06 Juli 2008

Dear Hon,

Dear Hon,

Sampai hari ini, aku masih menangis, dan masih meringis juga mengingat semua jawaban doa yang yang lama kita nanti dan cukup membuat kita frustasi, hehehehee. Kalau aja situs2 itu bisa melihat siapa pengunjung terbanyaknya, mungkin aku ada diurutan pertama, hehehee. Rasanya hampir ga percaya sama sekali, disaat kita benar2 sudah bosan, malas, merasa sia2, dan mulai tidak berharap, dan akhirnya semuanya bisa berubah seketika.

Ini memang belum jawaban akhir yang kita harapkan, tapi peristiwa dua hari ini harusnya membuat kita lebih banyak belajar dan bersyukur. Dan tentunya belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Semua yang pernah kita bicarakan mulai membuahkan hasil, satu demi satu. Kalau Dia saja bisa bersabar melihat kita untuk terus berubah menjadi lebih baik, harusnya kita juga bisa lebih bersabar menanti setiap pekerjaanNya buat kita.

Semoga kamu juga lebih semangat dan tetap bersabar ya! Sikap kamu yang terlihat lebih tenang, banyak mengingatkanku, bahwa semua ada waktunya. Tetaplah jadi pribadi yang rendah hati. Dan jadilah orang yang lebih percaya diri. Kamu punya kelebihan lebih dari apa yang kamu pikirkan. Jangan takut! Lakukanlah yang terbaik, nanti Dia yang akan menyempurnakan bagianmu.

Oh ya, sekarang aku juga udah ga mikirin, mana yang lebih baik, mana yang harus dipilih.. Apapun yang akan diberikan pada akhirnya nanti, adalah yang terbaik buat kamu, dan semoga buat masa depan yang kita harapkan. Jangan lupa berdoa, doakan aku juga ya, pengen dapat nilai bagus lagi, hikskkskss..

Hmmm, apa lagi ya? Cepat pulang deh, tugasku banyak banget, need your help!!! dan satu lagi diriku sudah merindu sangat, wkwkkwkkww. Dah ya, aku mau nonton F1. Sukses buat besok, lusa, lusanya lagi dan hari2 berikutnya.

Luv U

Poppy

Everything Has Its Time

Sampai tadi pembicaraanku dengan Ciskus di telepon berakhir, istilah "Everything Has Its Time" masih berputar2 disekitar pikiranku. Sikap Ciskus yang begitu tenang menanti bagiannya, menanti waktunya, membuat hati ini sedikit tertegur. Dan tema ini juga menjadi kotbah yang dibawakan Pak Yahya tadi pagi.

Selama ini kita selalu berpikir kalau "berkat" itu identik dengan "kelimpahan", "sukacita", ternyata berkat bukan cuma sekedar itu. "Berkat" harusnya dimaknai sebagai kehendak Allah bukan kehendak kita sebagai manusia. Pikiran yang salah tentang makna "berkat" membuat kita sering kehilangan kesabaran menantikan waktu, dan sering mengeluh kalau doa tak kunjung dijawab (menurut pikiran kita-red).

Taken from Ecclesiastes 3 : 1-14; 18-22

1 There is a time for everything,
and a season for every activity under heaven:

2 a time to be born and a time to die,
a time to plant and a time to uproot,

3 a time to kill and a time to heal,
a time to tear down and a time to build,

4 a time to weep and a time to laugh,
a time to mourn and a time to dance,

5 a time to scatter stones and a time to gather them,
a time to embrace and a time to refrain,

6 a time to search and a time to give up,
a time to keep and a time to throw away,

7 a time to tear and a time to mend,
a time to be silent and a time to speak,

8 a time to love and a time to hate,
a time for war and a time for peace.

9 What does the worker gain from his toil? 10 I have seen the burden God has laid on men. 11 He has made everything beautiful in its time. He has also set eternity in the hearts of men; yet they cannot fathom what God has done from beginning to end. 12 I know that there is nothing better for men than to be happy and do good while they live. 13 That everyone may eat and drink, and find satisfaction in all his toil—this is the gift of God.

14 I know that everything God does will endure forever; nothing can be added to it and nothing taken from it. God does it so that men will revere Him.

15 Whatever is has already been,
and what will be has been before;
and God will call the past to account.

18 I also thought, “As for men, God tests them so that they may see that they are like the animals. 19 Man’s fate is like that of the animals; the same fate awaits them both: As one dies, so dies the other. All have the same breath [b] ; man has no advantage over the animal. Everything is meaningless. 20 All go to the same place; all come from dust, and to dust all return. 21 Who knows if the spirit of man rises upward and if the spirit of the animal [c] goes down into the earth?”

22 So I saw that there is nothing better for a man than to enjoy his work, because that is his lot. For who can bring him to see what will happen after him?

Jumat, 04 Juli 2008

Enjoy Life

"Poppy mah anteng2 wae"
Kadang2 aku cuma senyum2 doang mendengar celetukan orang2 selama di Immanuel. Semua orang merasa muka ku ini tampak datar2 saja, tenang, dan lempeng2 aja, kayak orang yang kurang beban atau tak punya beban (ntahlah banyak istilah lain yg tak tersebut).

Benarkah? Gak lah! Kalau hidupku lempeng2 aja, mungkin ga ada lagi yang namanya air mata, ga ada lagi kemarahan, ataupun emosi.

Aku masih menangis kok, masih sering sedih, tapi sekarang lebih rasional, kalau life must go on. Dan berusaha tegar apapun itu masalahnya.

Pendidikan yang aku jalani sekarang juga ga semulus yang dibayangkan. Kadang2 aku masih sering mengeluh dan menangis. Boleh dibilang mama paling tau banget soal ini. Bagaimana aku berjuang, bagaimana aku jatuh, bagaimana aku mengeluh dan kekecewaan juga dan berapa banyak air mata untuk sekolah. Tapi aku selalu bersyukur, setidaknya aku masih bisa sekolah sampai saat ini. Belum lagi kekhawatiran yang terus ada dipikiranku, mau jadi apa habis sekolah? mau kerja dimana? dan so on.. so on.. so on..

Hubunganku dengan Ciskus juga ngga semulus yang dibayangkan orang2. Ga sebaik yang orang pikirkan. Hubungan ini banyak jatuh bangunnya. Banyak air mata juga, banyak emosi, sampai saat ini kami pun masih berjuang untuk tetap berjalan bersama. Orang2 selalu bertanya2, kapan ya Ciskus berantem dgn Poppy? Kok terlihat senang mulu.. Hmmm... Ga mungkinlah! Bahkan boleh dibilang, mungkin hubungan kami paling banyak berantemnya, hehehe . Air mata juga banyak diantara kami, kemarahan dan mungkin terkadang kekecewaan. Tapi aku selalu berpikir, ya buat apa orang lain harus tau. Tapi kalau udah ga sanggup lagi menyimpannya, aku masih berlari mengadu ke orang lain kok. Jadi ga seharmonis yang dipikirkan orang2 kok.

Kalau dipikir2, masalah, beban, ga akan ada habisnya. Tapi aku selalu berpikir, hidup ini masih terlalu indah, jadi buat apa dirusak dengan hal2 yg sedih. Satu hal yang selalu menguatkanku adalah Tuhan Yesus. Dalam keterpurukan, dalam kesedihan, aku selalu percaya, ada yang sangat mengasihiku, ada yang selalu mendengar seru doaku, tangisanku, dan bahkan memberkatiku.


Tiada yang seperti Engkau
Begitu mengasihiku
Kau Tuhan sanggup menjawab
semua seru doaku

Tiada yang seperti Engkau
Begitu mengasihiku
Kau Tuhan sanggup melawan
Seluruh kehidupannku

Aku percaya,
Tuhanku ajaib
Kau turun tangan
memulihkanku

Aku percaya
Tuhanku dahsyat
Kau turun tangan

memberkatiku


Saat ini beban memang masih berpihak kepadaku, tapi didalam kesulitan selalu ada penghiburan. Bahkan disaat hatiku masih hancur, remuk, redam, aku masih bisa tersenyum sampai saat ini.

Happy ending weekend

Cerita ini terkesan hampir basi, mengingat besok udah weekend lagi, tapi tak apalah, setidaknya ada yang bisa dibagi. Dengan alasan momen yang sangat pas yaitu, melepas kangen (hueks) dan didukung dengan awal bulan, akhirnya weekend minggu lalu jadi happy ending.

Hari minggu, diawali dengan ibadah pagi 07.30 pagi di GII Dago, seperti biasanya. Kami menikmati ibadah minggu lalu, ntah karena diiringi ensemble dan lagu2nya atau karena udah lama ga gereja bareng, ntahlah, tapi kami sangat menikmatinya.

Sepulang gereja, Ciskus setuju untuk menemaniku potong rambut terlebih dahulu. Awalnya pengen ke Mas Black, tapi beliau masi bobok (salonnya masih tutup-red), akhirnya berpindah ke Anata (seperti biasanya). Dan beginilah hasilnya, rambut baruku..



Tempat berikutnya yang dituju adalah PVJ, berhubung kami pengen nonton "Fall" dan cuma ada di PVJ. Hal pertama yang kami lakukan adalah langsung menuju ke Blitz, melihat jadwal film dan membeli tiket. Akhirnya kami nonton jam 14.00. Sambil menanti jam 14.00, kami pengen jalan2 dulu dan makan tentunya. Dan jalan2 membuahkan hasil, hehehe.. berhubung rambut baru, kekeuh harus foto box (untung aja ada Jonas) ;


Hmm, jam 12.00 kami mulai merasa lapar, dan memilih Katja Piring buat makan siang. Dan inilah menunya (kelihatan ya malas nulis, hahahhaahha) ;


hmmm.. kekeknyangan deh :p

Jam 13.30, kami langsung naik menuju blitz dan sebelumnya sempat mampir dulu di "Digital Beat", dengar2 lagu.

Filmnya lumayan bagus, walaupun ceritanya rada ngayal dan terkesan biasa. Yang buat bagus itu pemeran anak2 di film itu, terlihat sangat natural dan sederhana.

Habis nonton langsung pulang, karena kami pun kelelahan.

Thats all, for the happy ending weekend.

Minggu ini weekendnya tampak tak happy ending, hiksss.. Si mas harus berada di Jakarta seminggu ini.. huhuhuuu.. Tak apalah demi masa depan yang lebih baik.

Sukses ya! Bawa pulang uang yang banyak!.. wkwkkwkwwkwkw



Love ya
Poppy