Pernah dengar istilah "jeruk kok makan jeruk?"
Ya itu istilah ga penting sebenarnya.
Saya sangat suka makan jeruk, sangat dan sangat. Dan bukan cuma saya, seluruh anggota keluarga. Boleh dibilang buah ini yang paling dinanti-nanti oleh kami semua ketika ibu pulang dari pasar. Kami selalu meyakini Ibu tidak akan pernah lupa, kami menanti jeruk2 itu. Dan dalam waktu kurang dari satu jam, lebih kurang dari 2 kg jeruk akan habis juga. Dan Ibuku hanya tersenyum saja melihat kelakuan kami.
Dan sekarang sambil menikmati handout Personalia by Prof. Yeyet, saya menikmati jeruk yang tadi baru dibeli. Jeruk Pakistan, yang manis dan airnya banyak sekali. Sangat memberikan kesegaran dan semangat baru buat belajar (ini nambah2in aja).
Mengingat tentang jeruk juga, pacar saya berencana ingin menjadi "petani jeruk" di satu kampng yang disebut "berastagi" yang terkenal dgn "jeruk berastagi". Dan dia juga mau buat tandingan "Nutri Sari" yaitu "Sembiring Sari". Dan saya bertugas mencari "pupuk" untuk jeruk2 nya nanti dan menjualnya dipasar. Saya sempat terpingkal-pingkal memikirkannya, dan diakhirnya saya pengen nangis juga, "meskipun saya suka jeruk, tapi tidak sampai menjadi petani jeruk dan berladang".. Nasib...oh...nasib.
Mari yuk.. makan jeruk.. slurururrpppppp.. enak tau!
1 comments:
wkwkkwkwkwkkwkw
kkwkwkkwkwkww
lu nyari "pupuk"???
sembiring sari??
pasangan yg aneh!!
Posting Komentar