There are as many nights as days, and the one is just as long as the other in the year's course. Even a happy life cannot be without a measure of darkness, and the word "happy" would lose its meaning if it were not balanced by sadness.
Jumat, 29 Februari 2008
I am happy
There are as many nights as days, and the one is just as long as the other in the year's course. Even a happy life cannot be without a measure of darkness, and the word "happy" would lose its meaning if it were not balanced by sadness.
Kamis, 14 Februari 2008
I love you.. david..
Amazing!
Amazing!
Amazing!!!
He's really talented!!!
Love him!
Oh My God...is freaking awesome!!!!!!!!!
I LOVE THIS GUY!!!!
he's my freaking favorite!
i wanna marry him :)
David Archuleta, Next American Idol
Happy Valentines Day
Happy Valentines day..
Tahun ini, kami tidak merayakan valentines day, karena kata ciskus, "kayak ABG aja", trus ada lagi satu kalimat berikutnya "every day is valentines day". Sebenarnya aku udah mual2 dengar kalimat terakhir, kl kalimat yg diawal udah biasa.. Namanya juga Ciskus, ada aja alsannya. Tapi kalimat kedua itu loh.. hihihhii... langsung aku menyahut "yakin????" "kayak kamu, every day, once a year aja syukur alhamdulliah"... "wkwkwkkwkww.. kami langsung tertawa terbahak-bahak...".
Tapi ga pa2 deh, seharian ini emang sangat melelahkan.. Masuk dan Keluar dari ITB ga ada bedanya, ribet amat... fiuhhh.... Seharian mondar-mandir buat ngurus ini-itu.. Mulai dari urusan rekening, surat2, sampai urusan kebaya dihajar juga seharian itu....
Valentine atau tidak, bagi kami, masih sama saja.
Ada quote untuk edisi valentine ;
"For you see, each day I love you more
Today more than yesterday and less than tomorrow."
"Where there is great love, there are always wishes"
Happy Valentine Day..
Tapi ga pa2 deh, seharian ini emang sangat melelahkan.. Masuk dan Keluar dari ITB ga ada bedanya, ribet amat... fiuhhh.... Seharian mondar-mandir buat ngurus ini-itu.. Mulai dari urusan rekening, surat2, sampai urusan kebaya dihajar juga seharian itu....
Valentine atau tidak, bagi kami, masih sama saja.
Ada quote untuk edisi valentine ;
"For you see, each day I love you more
Today more than yesterday and less than tomorrow."
"Where there is great love, there are always wishes"
Happy Valentine Day..
The Five Variable Love Test. Ciskus VS Poppy
Taken from " Blogthings.com"
The Five Variable Love Test; Ciskus VS Poppy
Ciskus
Propensity for Monogamy:
The Five Variable Love Test; Ciskus VS Poppy
Ciskus
Propensity for Monogamy:
Your propensity for monogamy is medium.
In general, you prefer to have only one love interest.
But it's hard for you to stay devoted for too long!
There's too much eye candy to keep you from wandering.
Experience Level:
Your experience level is medium.
You probably have had a couple significant loves.
And you may have even had your heart broken.
But you haven't really dated a wide variety of people.
Dominance:
Cynicism:
Your cynicism is high.
Sure you believe in love, but you know it doesn't come easily.
You scoff at "love at first site" and "soumates."
You rather take the real thing, as unglamorous as it is.
Independence:
Your independence is high.
You don't need to be in love, and sometimes you don't even want love.
Having your own life is very important for you...
Even more important than having a relationship.
Poppy
Propensity for Monogamy:
In general, you prefer to have only one love interest.
But it's hard for you to stay devoted for too long!
There's too much eye candy to keep you from wandering.
Experience Level:
Your experience level is medium.
You probably have had a couple significant loves.
And you may have even had your heart broken.
But you haven't really dated a wide variety of people.
Dominance:
Your dominance is medium.
You tend to be the one with more power.
You aren't a total control freak in relationships..
But of course you don't mind getting you way!
You tend to be the one with more power.
You aren't a total control freak in relationships..
But of course you don't mind getting you way!
Cynicism:
Your cynicism is high.
Sure you believe in love, but you know it doesn't come easily.
You scoff at "love at first site" and "soumates."
You rather take the real thing, as unglamorous as it is.
Independence:
Your independence is high.
You don't need to be in love, and sometimes you don't even want love.
Having your own life is very important for you...
Even more important than having a relationship.
Poppy
Propensity for Monogamy:
Your propensity for monogamy is medium.
In general, you prefer to have only one love interest.
But it's hard for you to stay devoted for too long!
There's too much eye candy to keep you from wandering.
Experience Level:
Your experience level is high.
You've loved, lost, and loved again.
You have had a wide range of love experiences.
And when the real thing comes along, you know it!
Dominance:
Your dominance is medium.
You tend to be the one with more power.
You aren't a total control freak in relationships..
But of course you don't mind getting you way!
Cynicism:
Your cynicism is medium.
You'd like to believe in true and everlasting love...
But you've definitely been burned enough to know better.
You're still an optimist, but you also are a realist.
Independence:
Your independence is medium.
In relationships, you need both "me time" and "we time."
You usually find it easy to be part of a couple.
But occasionally you start to feel a little smothered.
In general, you prefer to have only one love interest.
But it's hard for you to stay devoted for too long!
There's too much eye candy to keep you from wandering.
Experience Level:
Your experience level is high.
You've loved, lost, and loved again.
You have had a wide range of love experiences.
And when the real thing comes along, you know it!
Dominance:
Your dominance is medium.
You tend to be the one with more power.
You aren't a total control freak in relationships..
But of course you don't mind getting you way!
Cynicism:
Your cynicism is medium.
You'd like to believe in true and everlasting love...
But you've definitely been burned enough to know better.
You're still an optimist, but you also are a realist.
Independence:
Your independence is medium.
In relationships, you need both "me time" and "we time."
You usually find it easy to be part of a couple.
But occasionally you start to feel a little smothered.
Rabu, 13 Februari 2008
Terima Kasih
Akhirnya, semuanya menjadi jelas dan semuanya selesai sudah... Selamat tinggal 4 tahun 6 bulan itu akhirnya berlalu juga.. Poppy SI, S.si.. hahahahhahahaa.... Banyak terima kasih yang harus disampaikan, sebagian diambil dari buku TA, hahahahhaa... lanjutannya masih ada kok.. tidak akan kulupa teman-teman ku yang sangat-sangat wow.....
With Love
Poppy SI, S.si
- Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat dan rahmat-Nya, penelitian dan penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
- Ucapan terima kasih disampaikan secara khusus kepada Dr.Maria Immaculata Iwo, M.Si, selaku dosen
- Pembimbing Utama dan Dr.Irda Fidrianny, M.Si, selaku dosen Pembimbing Serta yang telah memberikan bimbingan, saran dan bantuan yang sangat berguna.
- Terima kasih juga disampaikan kepada Dr.Triono Soendoro, Kepala Litbangkes RI yang telah memberikan izin untuk belajar kultur Plasmodium di US NAMRU-2 yang ada di bawah lingkungan Litbangkes.
- Ucapan terima kasih juga disampaikan secara khusus kepada Dr.William O Rogers, Bapak Awalludin Sutamiharja, Bapak Budhi Leksana, Bapak Faisal serta dr.Krisin dari US NAMRU-2 yang telah membantu menyediakan kultur beku Plasmodium falciparum, memberikan kesempatan untuk belajar tentang kultur Plasmodium secara langsung di US NAMRU serta memberikan bimbingan dan saran yang sangat berguna.
- Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Franciskus, Paulus dan Oliver yang telah bersedia menjadi pendonor darah selama penelitian ini dan kepada para dokter dan perawat di Rumah Sakit St.Borromeus Bandung yang membantu proses pengambilan darah.
- Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua, kakak, adik yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik moril maupun materil, teman-teman yang selalu memberikan dukungan dan semangat, dan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
- Niken, Dyne, teman satu lab... I love u... You're the best... Menikmati adrenalin kita yang sangat brutal malam itu.. hhihihihihi.. Niken.. ayo sekarang gilaranmu. Both of you role model for what we called "friends"... Once again, I love both of you....
- Ciskus, pacar yang lumayan membantu, terima kasih sayangku.. buat bantuan, kesabaran menghadapi pacar yang tidak terkontrol secara emosional.. hihihih..
- Teman-teman seminar bareng... You're the best guys.. Terima kasih untuk pertunjukkan seminar yang ok banget dan contoh yang baik buat saya sebagai peserta terakhir.. hahhahahaa....
- Lagi-lagi teman2 sidangku Heri (atu2nya laki), Dyne, Mbak Di, Utie, Arin, Susi, Nurul, .. terima kasih untuk belajar barengnya, terima kasih untuk masukannya, terima kasih untuk kesabarannya menghadapi pertanyaanku..
- Pak Mujiran, Bpk S3 (lupa namanya), buat semangatnya, buat foto2 gratisnya yang sangat menenangkan.. hehehhe
- Ifan, teman Apoteker Maret, terima kasih atas ilmu2, mendadak yang so OK banget...
- Teman-teman Apoteker 2003 yang lagi pada KP.... aduh, banyak banget ini, Mei dan geng KP nya (Donny, Edwin, Femmy), Meta, Yanti, Anggi, Gina, Joan, Lisa, Serly, Riri. Terima kasih teman-temanku untuk doa, semangat dan dukungannya. I love you Girls and Guys..
- Marini,02, terima kasih untuk saran, dukungan dan doanya....
- Fahmi, temanku apoteker Maret... terima kasih atas doa dan dukungannya..
- Mama dan tantenya uti, terima kasih, membuat kami lebih tenang...
- Semuan orang yang mungkin aku terlupa atau terlewatkan.. Terima kasih.. terima kasih... dan terima kasih... I love u All....
With Love
Poppy SI, S.si
Sabtu, 09 Februari 2008
13 Januari 2006, Franciskus
Bandung, 13 Jan'06
Hmm....
Apa ya? Bingung mau nulis apa?
Ternyata 2 bulan itu lama ya? Ga ngerti, sepertinya banyak yang udah terjadi, banyak rencana ini-itu, dan banyak pertengkaran.. Sebenarnya aku bosan tapi tiap jalan punya rintangan masing-masing.
Kamu bilang aku ga peka dan suka mempersoalkan hal-hal kecil. Ga apa2 kan? Bukan sengaja cari berantem atau memojokkanmu tapi kalau hal2 kecil aja ga bisa diselesaikan bagaimana yang besar nantinya? Aku juga ingin tahu bagaimana kamu menyikapi suatu masalah dan sampai saat ini aku memandang kalau kamu menanggapinya secara negatif (karena penuh curiga kali ya?) dan penuh emosi (dasar wanita!). Sementara aku berusaha menjaga emosiku karena takut ga bisa mengendalikannya lagi, dengan diam atau menolak membicarakannya saat itu.
Aku pernah bilang kalau aku lebih menerima orang lain berpikir/menilai negatif, atau curiga terhadapku daripada orang yang dekat denganku karena itu membuatku berpikir dia tidak percaya denganku. Walaupun sebenarnya aku juga melakukan seperti itu terhadap orang yang dekat denganku, karena aku peduli.
Bukan yang pertama, bahkan untuk kesekian kalinya, aku ga suka diancam. Bukan membuatku takut, tapi membuatku marah. Oh ya, aku ga suka kamu banyak menggerutu dan bersungu-sungut.
Apa bicaraku kasar ya? Bukan bermaksud membentak atau meneriakimu tapi kadang aku emang sering demikian, mungkin karena sudah terbiasa. Apa aku tidak demikian ke orang lain? Apa benar aku hanya demikian terhadapmu?? Sebisaku tidak melakukannya lagi.
Aku sayang cewekku.
Apa ya? Bingung mau nulis apa?
Ternyata 2 bulan itu lama ya? Ga ngerti, sepertinya banyak yang udah terjadi, banyak rencana ini-itu, dan banyak pertengkaran.. Sebenarnya aku bosan tapi tiap jalan punya rintangan masing-masing.
Kamu bilang aku ga peka dan suka mempersoalkan hal-hal kecil. Ga apa2 kan? Bukan sengaja cari berantem atau memojokkanmu tapi kalau hal2 kecil aja ga bisa diselesaikan bagaimana yang besar nantinya? Aku juga ingin tahu bagaimana kamu menyikapi suatu masalah dan sampai saat ini aku memandang kalau kamu menanggapinya secara negatif (karena penuh curiga kali ya?) dan penuh emosi (dasar wanita!). Sementara aku berusaha menjaga emosiku karena takut ga bisa mengendalikannya lagi, dengan diam atau menolak membicarakannya saat itu.
Aku pernah bilang kalau aku lebih menerima orang lain berpikir/menilai negatif, atau curiga terhadapku daripada orang yang dekat denganku karena itu membuatku berpikir dia tidak percaya denganku. Walaupun sebenarnya aku juga melakukan seperti itu terhadap orang yang dekat denganku, karena aku peduli.
Bukan yang pertama, bahkan untuk kesekian kalinya, aku ga suka diancam. Bukan membuatku takut, tapi membuatku marah. Oh ya, aku ga suka kamu banyak menggerutu dan bersungu-sungut.
Apa bicaraku kasar ya? Bukan bermaksud membentak atau meneriakimu tapi kadang aku emang sering demikian, mungkin karena sudah terbiasa. Apa aku tidak demikian ke orang lain? Apa benar aku hanya demikian terhadapmu?? Sebisaku tidak melakukannya lagi.
Aku sayang cewekku.
Franciskus
Menguras Energi
Melakukan sesuatu yang menguras energi dan sia-sia mungkin sudah sering kita lakukan di kehidupan sehari-hari. Aku salah satu orang yang kadang jatuh untuk hal seperti ini. Setelah energi terkuras baru menyesal. Peristiwa yang sangat menguras energi seminggu ini dapat dibaca di blog ciskuspoppy.
Ada satu ilustrasi menarik tentang bagaimana kita melakukan pekerjaan yang menguras energi dan sia-sia ;
Ada satu ilustrasi menarik tentang bagaimana kita melakukan pekerjaan yang menguras energi dan sia-sia ;
" Konon di Tiongkok pernah hidup seorang hakim yang sangat dihormati karena tegas dan jujur. Ia memutuskan setiap perkara dengan adil, tanpa pandang bulu. Suatu hari, dua orang menghadap sang hakim. Mereka bertengkar hebat dan nyaris beradu fisik. Keduanya meminta keputusan atas kasus mereka, yang sebenarnya sangat sederhana. Keduanya berdebat tentang hitungan 3x7. Yang satu mengatakan hasilnya 21, yang lain bersikukuh mengatakan hasilnya 27. Ternyata sang hakim memvonis cambuk 10 kali bagi orang yang menjawab benar. Spontan si terhukum memprotes. Sang hakim menjawab, "Kamu bodoh, mau-maunya berdebat dengan orang bodoh yang tidak tahu kalau 3x7 adalah 21!"
Kalu dilihat dari cerita diatas, mungkin itu hanya cerita rekaan. Tapi ada hikmah, yang bisa diambil dari cerita tersebut, bahwa jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tak berguna, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan. Sebab dengan sadar kita membuang waktu dan energi untuk hal yang tidak perlu. Berdebat atau bertengkar untuk hal-hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma.
Ada saatnya kita mengalah untuk perdebatan atau pertengkar-an yang sia-sia. Mengalah bukan berarti kalah, bukan? Untuk itu kita perlu mempertimbangkannya dengan bijaksana. Seperti kata Amsal 3:21, "...janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu."
Kalu dilihat dari cerita diatas, mungkin itu hanya cerita rekaan. Tapi ada hikmah, yang bisa diambil dari cerita tersebut, bahwa jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tak berguna, berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan. Sebab dengan sadar kita membuang waktu dan energi untuk hal yang tidak perlu. Berdebat atau bertengkar untuk hal-hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma.
Ada saatnya kita mengalah untuk perdebatan atau pertengkar-an yang sia-sia. Mengalah bukan berarti kalah, bukan? Untuk itu kita perlu mempertimbangkannya dengan bijaksana. Seperti kata Amsal 3:21, "...janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu."
HANYA ORANG BODOH YANG TIDAK BISA MARAH
TETAPI SUNGGUH ARIF ORANG YANG TIDAK SUKA MARAH
TETAPI SUNGGUH ARIF ORANG YANG TIDAK SUKA MARAH
Love Anger menguras energi
Tulisan ini salah satu contoh posting di tulisan poppy, bagaimana kita seringkali melakukan sesuatu yang menguras energi, dan memperdebatkan sesuatu yang tidak berguna.
Hampir seminggu ini kami sering bertengkar, akhir minggu ini puncak dari rangkaian keributan yang terjadi. Sebenarnya semuanya dimulai dengan hal-hal kecil yang ga terselesaikan yang akhirnya tertumpuk terus-menerus sampai menjadi masalah besar. Bagian yang paling tidak enak dari rangkaian ini adalah sangat menguras energi. Kalau dipikir-pikir buat apa ya, kita sibuk mempedebatkan sesuatu yang tidak berguna? Bahkan sampai membuat kita kehilangan energi untuk hal-hal positif lainnya.
Kalau ditanya siapa yang salah pasti bukan salah diri sendiri, selalu saling tuduh menuduh. Tapi aku punya jawaban sendiri untuk hal ini, menurutku, kalau kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tidak berguna, kita lebih konyol dan lebih salah dari pada yang memulai perdebatan. Itu sama saja dengan tidak mau menyelesaikan masalah.
Aku selalu belajar hal baru di hubungan ini, tidak hanya pada peristiwa yang menyenangkan tetapi juga peristiwa yang kadang membuat sakit hati. Aku belajar ada saatnya kita mengalah untuk perdebatan ataupun pertengkaran yang sia-sia. Mengalah bukan berarti kita kalah, tapi kita membuat suatu pertimbangan yang bijaksana. Pertimbangan ini supaya hubungan tetap berjalan dengan baik. Mencoba untuk mengalah juga membantu agar pertimbangan dan kebijaksanaan tidak semakin menjauh dari kepribadian kita.
Love'
Poppy
Hampir seminggu ini kami sering bertengkar, akhir minggu ini puncak dari rangkaian keributan yang terjadi. Sebenarnya semuanya dimulai dengan hal-hal kecil yang ga terselesaikan yang akhirnya tertumpuk terus-menerus sampai menjadi masalah besar. Bagian yang paling tidak enak dari rangkaian ini adalah sangat menguras energi. Kalau dipikir-pikir buat apa ya, kita sibuk mempedebatkan sesuatu yang tidak berguna? Bahkan sampai membuat kita kehilangan energi untuk hal-hal positif lainnya.
Kalau ditanya siapa yang salah pasti bukan salah diri sendiri, selalu saling tuduh menuduh. Tapi aku punya jawaban sendiri untuk hal ini, menurutku, kalau kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tidak berguna, kita lebih konyol dan lebih salah dari pada yang memulai perdebatan. Itu sama saja dengan tidak mau menyelesaikan masalah.
Aku selalu belajar hal baru di hubungan ini, tidak hanya pada peristiwa yang menyenangkan tetapi juga peristiwa yang kadang membuat sakit hati. Aku belajar ada saatnya kita mengalah untuk perdebatan ataupun pertengkaran yang sia-sia. Mengalah bukan berarti kita kalah, tapi kita membuat suatu pertimbangan yang bijaksana. Pertimbangan ini supaya hubungan tetap berjalan dengan baik. Mencoba untuk mengalah juga membantu agar pertimbangan dan kebijaksanaan tidak semakin menjauh dari kepribadian kita.
Love'
Poppy
Jumat, 01 Februari 2008
Ciskus & Poppy, 24-25 Desember 2005
Ini natal pertama kami dengan status yang lebih jelas..
Kami merayakan natal bersama di GII Dago
Hari ini kami tidak ikut melayani
Karena mau menikmati natal bersama...
Setelah itu kami pergi makan malam bersama..
Seperti biasa kami menuju "Tamani Dago.
Keesokan harinya kami pergi ke gereja pagi hari...
Dan malamnya nonton konser musik natal secara ga sengaja di Ciwalk..
Ada beberapa foto yang masih aku simpan, sisanya ada di ciskus, mungkin nanti aku tambahkan lagi foto-fotonya...
@ GII Dago
Kami merayakan natal bersama di GII Dago
Hari ini kami tidak ikut melayani
Karena mau menikmati natal bersama...
Setelah itu kami pergi makan malam bersama..
Seperti biasa kami menuju "Tamani Dago.
Keesokan harinya kami pergi ke gereja pagi hari...
Dan malamnya nonton konser musik natal secara ga sengaja di Ciwalk..
Ada beberapa foto yang masih aku simpan, sisanya ada di ciskus, mungkin nanti aku tambahkan lagi foto-fotonya...
Ciskus, 13 November 2005
Posting di blog ini diawali dari surat-surat yang pernah kami tulis atapun kartu-kartu yang pernah kami kirimkan. Semoga dengan mencoba mengingat satu-persatu apa yang pernah terjadi, kami lebih menghargai hubungan ini.
Bandung, 13 Desember 2005
Sebenarnya sejak denganmu aku banyak melakukan hal2 yang diluar kebiasaanku, menulis surat, mengucapkan selamat ulang tahun pada banyak orang, memberi hadiah, merencanakan sesuatu, dll.
Sebenarnya banyak hal yang sulit aku lakukan.
Sulit mau peduli pada orang lain, sulit mengalah, sulit untuk mau mengerti, sulit bersabar, sulit menerima kekalahan, egoku yang besar.
tentunya kamu tidak demikan kan?
Ajari aku.... ajari aku banyak hal.
.....
Ntah apa yang udah kutulis?
Intinya setiap jalan punya rintangan masing-masing.... aku sudah memilih jalan ini.. Semoga aku dapat melewati semua rintangan yang ada.
Semoga..
Aku sayang kamu.
Sebenarnya sejak denganmu aku banyak melakukan hal2 yang diluar kebiasaanku, menulis surat, mengucapkan selamat ulang tahun pada banyak orang, memberi hadiah, merencanakan sesuatu, dll.
Sebenarnya banyak hal yang sulit aku lakukan.
Sulit mau peduli pada orang lain, sulit mengalah, sulit untuk mau mengerti, sulit bersabar, sulit menerima kekalahan, egoku yang besar.
tentunya kamu tidak demikan kan?
Ajari aku.... ajari aku banyak hal.
.....
Ntah apa yang udah kutulis?
Intinya setiap jalan punya rintangan masing-masing.... aku sudah memilih jalan ini.. Semoga aku dapat melewati semua rintangan yang ada.
Semoga..
Aku sayang kamu.
Franciskus
Awalnya
Semuanya berawal dari tahun 2003,
Tidak disengaja, hanya kebetulan..
Kebetulan anak ITB..
Kebetulan ikut unit yang sama..
Kebetulan pernah ikut Paduan Suara...
kebetulan berteman dengan "Maodor"..
Kebetulan suka jalan-jalan..
Kebetulan suka makan...
Semua serba kebetulan..
Kami tidak pernah merencanakan apapun..
Kami juga ga pernah berpikir sampai sejauh ini...
Kami hanya mencoba menjalaninya...
Berawal dari teman makan..
teman jalan, teman main, teman nonton.. dan teman lainnya..
Dan sampai sekarang kami masih terus berteman baik..
Kami memulai dengan tidak mudah..
Kami pernah mengorbankan perasaan orang lain..
Kami pernah membuat orang lain menangis karena ego kami..
Kami menyesal..
Kami hanya mau menjalani semuanya dengan cara kami..
Tidak disengaja, hanya kebetulan..
Kebetulan anak ITB..
Kebetulan ikut unit yang sama..
Kebetulan pernah ikut Paduan Suara...
kebetulan berteman dengan "Maodor"..
Kebetulan suka jalan-jalan..
Kebetulan suka makan...
Semua serba kebetulan..
Kami tidak pernah merencanakan apapun..
Kami juga ga pernah berpikir sampai sejauh ini...
Kami hanya mencoba menjalaninya...
Berawal dari teman makan..
teman jalan, teman main, teman nonton.. dan teman lainnya..
Dan sampai sekarang kami masih terus berteman baik..
Kami memulai dengan tidak mudah..
Kami pernah mengorbankan perasaan orang lain..
Kami pernah membuat orang lain menangis karena ego kami..
Kami menyesal..
Kami hanya mau menjalani semuanya dengan cara kami..
Menikmati Suka dalam Duka
Setiap orang punya peristiwa penting dalam kehidupannya. Tahun ini diawali dengan 2 peristiwa penting di kehidupanku. Dua peristiwa ini sangat kontras satu sama lain dan terjadi dalam kurun waktu yang begitu dekat. Sampai aku sendiri bingung dengan perasaanku. Harus bersukakah? atau Harus berduka? Karena bingung menentukan apa perasaan yang paling kurasakan saat ini aku memilih menikmati kesukaanku dalam kedukaanku juga. Ternyata mengontrol emosi atapun perasaan dan sejenisnya tidak mudah, apalagi untuk diri sendiri.
Peristiwa pertama diawalai dengan satu kesukaan yang begitu berarti buatku. Akhirnya aku akan segera mengakhiri pertandingan ini, aku akan segera tiba di finish untuk satu tahap lagi dalam pendidikanku. Gelar sarjana itu akan segera datang. Mungkin ini hal yang biasa buat orang lain, tapi bagiku ini peristiwa besar karena aku pun tidak pernah menduga akan tiba juga di tahap ini. "Aku mengucap syukur pada Tuhan Allahku, karena aku yakin ini bukan karena hebatku atau pun hal-hal lain yang ada di dalam diriku. Ini semua karena anugerah-Nya. Sampai hari ini Tuhan masih sayang padaku."
Peristiwa kedua dilanjutkan dengan satu duka dalam kehidupanku. Begitu hancur hatiku mendengar kabar itu. Aku berusaha tegar mendengarkan satu persatu kalimat yang diucapkan mama. Aku berusaha tenang mendengar setiap ceritanya. Walaupun air mata terus jatuh, untung saja kami berbicara melalui telepon. Aku masih bisa mengontrol emosiku. Mungkin kalau dihadapan mama aku bisa jatuh dan menangis tak berdaya. Hari itu aku tidak menduga sama sekali berita ini yang akan disampaikan. Beberapa hari yang lalu aku juga sedikit risau dan gelisah karena tidak bisa menghubungi Bapak dan mama. Berulangkali aku mencoba tapi tidak bisa. Akhirnya aku mengetahui dari adikku kalau mereka sedang pergi ke Penang untuk general check-up biasa. Sebenarnya sehari sebelum mereka berangkat mama sempat menghubungiku tetapi tidak menyampaikan apapun tentang kunjungan ke Penang kali ini. Aku tetap berpikir positif sampai akhirnya mereka menghubungiku dari Penang. Sampai saat itu aku masih merasa itu hanya pemeriksaan biasa.
Sampai akhirnya, hari ini mama menelpon ku, awalnya kami hanya ngbrol-ngobrol ringan tentang kebaya wisuda, apoteker, kabar dan cerita-cerita ringan lainnya. Mungkin saat itu dia pun sedang mempersiapkan mental dan waktu yang tepat untuk memulai topik yang lebih penting. Akhirnya dengan penuh ketegaran dia mulai bercerita tentang kunjungan ke Penang, tentang pemeriksaan, tentang hasil sampai ke tahap diagnosa yang baru. Kabar itu pun datang, Bapak didiagnosa kanker paru-paru dan dokter berharap agar segera dilakukan biopsi dan operasi. Perasaanku berkecamuk dan berusaha tenang mendengarkan cerita mamaku. Kami pun berusaha mengontrol pembicaraan itu dengan hal-hal yang positif dan menyusun langkah-langkah selanjutnya untuk kesembuhan Bapak. Dengan segala macam pertimbangan, mungkin karena bidang pendidikanku juga kesehatan, mama jd lebih leluasa bercerita dan mendengar tanggapanku. Aku pun berusaha tegar dan membantu mama untuk membuat suatu perencanaan pengobatan Bapak.
Setelah berbicara panjang lebar dengan mama, kami pun menyudahinya. Seketika aku duduk, terdiam dan saat itu juga aku mengucapakan kalimat yang sama seperti waktu aku bersuka, " Aku mengucap syukur pada Tuhan Allahku, ini terjadi bukan karena hebatku, bukan karena hebat keluargaku, tapi karena Tuhan sayang aku dan kelurgaku. " Doa ini membuatku semakin yakin, pelajaran baru yang Tuhan berikan untuk keluargaku naik satu tingkat lagi.
Semoga dengan suka yang aku nikmati dengan duka ini, membuat ku belajar lebih banyak lagi tentang Imanku.
Peristiwa pertama diawalai dengan satu kesukaan yang begitu berarti buatku. Akhirnya aku akan segera mengakhiri pertandingan ini, aku akan segera tiba di finish untuk satu tahap lagi dalam pendidikanku. Gelar sarjana itu akan segera datang. Mungkin ini hal yang biasa buat orang lain, tapi bagiku ini peristiwa besar karena aku pun tidak pernah menduga akan tiba juga di tahap ini. "Aku mengucap syukur pada Tuhan Allahku, karena aku yakin ini bukan karena hebatku atau pun hal-hal lain yang ada di dalam diriku. Ini semua karena anugerah-Nya. Sampai hari ini Tuhan masih sayang padaku."
Peristiwa kedua dilanjutkan dengan satu duka dalam kehidupanku. Begitu hancur hatiku mendengar kabar itu. Aku berusaha tegar mendengarkan satu persatu kalimat yang diucapkan mama. Aku berusaha tenang mendengar setiap ceritanya. Walaupun air mata terus jatuh, untung saja kami berbicara melalui telepon. Aku masih bisa mengontrol emosiku. Mungkin kalau dihadapan mama aku bisa jatuh dan menangis tak berdaya. Hari itu aku tidak menduga sama sekali berita ini yang akan disampaikan. Beberapa hari yang lalu aku juga sedikit risau dan gelisah karena tidak bisa menghubungi Bapak dan mama. Berulangkali aku mencoba tapi tidak bisa. Akhirnya aku mengetahui dari adikku kalau mereka sedang pergi ke Penang untuk general check-up biasa. Sebenarnya sehari sebelum mereka berangkat mama sempat menghubungiku tetapi tidak menyampaikan apapun tentang kunjungan ke Penang kali ini. Aku tetap berpikir positif sampai akhirnya mereka menghubungiku dari Penang. Sampai saat itu aku masih merasa itu hanya pemeriksaan biasa.
Sampai akhirnya, hari ini mama menelpon ku, awalnya kami hanya ngbrol-ngobrol ringan tentang kebaya wisuda, apoteker, kabar dan cerita-cerita ringan lainnya. Mungkin saat itu dia pun sedang mempersiapkan mental dan waktu yang tepat untuk memulai topik yang lebih penting. Akhirnya dengan penuh ketegaran dia mulai bercerita tentang kunjungan ke Penang, tentang pemeriksaan, tentang hasil sampai ke tahap diagnosa yang baru. Kabar itu pun datang, Bapak didiagnosa kanker paru-paru dan dokter berharap agar segera dilakukan biopsi dan operasi. Perasaanku berkecamuk dan berusaha tenang mendengarkan cerita mamaku. Kami pun berusaha mengontrol pembicaraan itu dengan hal-hal yang positif dan menyusun langkah-langkah selanjutnya untuk kesembuhan Bapak. Dengan segala macam pertimbangan, mungkin karena bidang pendidikanku juga kesehatan, mama jd lebih leluasa bercerita dan mendengar tanggapanku. Aku pun berusaha tegar dan membantu mama untuk membuat suatu perencanaan pengobatan Bapak.
Setelah berbicara panjang lebar dengan mama, kami pun menyudahinya. Seketika aku duduk, terdiam dan saat itu juga aku mengucapakan kalimat yang sama seperti waktu aku bersuka, " Aku mengucap syukur pada Tuhan Allahku, ini terjadi bukan karena hebatku, bukan karena hebat keluargaku, tapi karena Tuhan sayang aku dan kelurgaku. " Doa ini membuatku semakin yakin, pelajaran baru yang Tuhan berikan untuk keluargaku naik satu tingkat lagi.
Semoga dengan suka yang aku nikmati dengan duka ini, membuat ku belajar lebih banyak lagi tentang Imanku.
Langganan:
Postingan (Atom)